Ratusan Driver Online Geruduk Rumah Warga Sleman: Geger Satu Kampung
Suasana kampung di Sleman, Yogyakarta, mendadak heboh ketika ratusan driver online mendatangi rumah seorang warga pada Jumat siang. Warga sekitar yang awalnya tidak tahu apa-apa, sontak berhamburan keluar rumah untuk menyaksikan kerumunan driver ojol yang memenuhi gang sempit hingga depan rumah warga tersebut.
Para driver online tampak berdatangan secara bergelombang, sebagian besar menggunakan motor dengan atribut jaket hijau, membawa ponsel dan menunjukkan bukti pesanan yang tertera alamat rumah warga yang mereka datangi.
Gegara Pesanan Fiktif yang Merugikan Driver
Menurut keterangan beberapa driver, mereka mendatangi rumah tersebut karena menerima pesanan dengan alamat yang sama dalam waktu bersamaan. Namun ketika sampai di lokasi, tidak ada yang memesan barang tersebut. Hal ini diduga sebagai aksi pesanan fiktif yang sengaja dilakukan oknum yang tidak bertanggung jawab, hingga merugikan para driver yang sudah membayar pesanan di restoran dan toko.
“Saya sudah bayar makanan Rp150 ribu untuk diantar ke alamat ini, tapi katanya tidak pesan. Kami bingung dan rugi,” ujar salah satu driver online dengan nada kesal.
Warga dan RT Ikut Bingung
Pemilik rumah mengaku tidak pernah memesan apapun dan tidak mengenal orang yang melakukan pemesanan. Ketua RT setempat akhirnya turun tangan menenangkan para driver online dan menjelaskan bahwa alamat tersebut kemungkinan digunakan oleh orang tak dikenal untuk melakukan prank.
Warga sekitar juga ikut membantu menjelaskan kondisi kepada driver agar tidak terjadi keributan. Namun, situasi sempat memanas karena jumlah driver yang berdatangan semakin banyak.
Polisi Turun Tangan Mengamankan Situasi
Karena situasi semakin ramai, pihak kepolisian Sleman akhirnya datang ke lokasi untuk mengamankan kerumunan driver online. Polisi juga membantu mengarahkan driver untuk membuat laporan apabila merasa dirugikan oleh pesanan fiktif ini.
“Kami imbau kepada warga untuk tetap tenang, dan untuk driver online agar melaporkan secara resmi jika mengalami kerugian,” ujar petugas kepolisian yang berada di lokasi.
Pesanan Fiktif Merugikan Banyak Pihak
Kasus pesanan fiktif ini menjadi pengingat bahwa tindakan iseng menggunakan aplikasi online tidak hanya merugikan driver secara materi, tetapi juga dapat mengganggu ketertiban warga sekitar. Masyarakat diimbau untuk lebih bijak menggunakan layanan aplikasi dan tidak menggunakan identitas orang lain untuk tujuan yang merugikan.
Hingga saat ini, polisi masih melakukan penelusuran terkait siapa yang melakukan pesanan fiktif tersebut. Sementara itu, pihak warga, RT, dan driver online telah sepakat untuk berkomunikasi lebih lanjut jika terjadi hal serupa agar dapat segera diselesaikan tanpa keributan.
Kejadian ratusan driver online yang menggeruduk rumah warga Sleman ini menjadi pelajaran bahwa prank pesanan fiktif bukanlah hal sepele. Bagi para driver online, kejadian ini menjadi pengingat untuk lebih berhati-hati dalam menerima pesanan COD, dan bagi masyarakat, penting untuk bijak menggunakan layanan digital demi menjaga ketertiban bersama.